Minggu, 24 Januari 2010

Survey KKN pertama!

Kemitraan kami dengan Pusat Studi Pariwisata UGM mengantarkan kami ke kecamatan Poncokusumo, bagian timur kabupaten Malang. Kami pergi survey ke sana sejak Selasa (19/01) malam pukul sepuluh, dan sampai di Malang besok paginya pukul setengah 5.
Tim survey kali ini adalah saya (farrah), Rahmadi, Giwang, Angga/ Doting, Echi, dan Ticex. Kami berangkat naik mobil kijangnya Rahmadi.

Tujuan pertama kami di Malang adalah dinas Pariwisata kab. Malang. Jadi setelah istirahat sebentar, berputar-putarlah kami mencari kantor Dinas tersebut hari Rabu pagi. Karena kami ngga tau arah dan ngga ada satu pun dari kami yang orang Malang, akhirnya tanya-tanya sana-sini, dan dibantu dengan GPS, akhirnya sampailah kami ke pusat kantor terpadu pemerintahan malang. Hanya saja sayangnya ternyata yg kami datangin adalah kantor pemerintahan tingkat kota, padahal seharusnya tingkat kabupaten. Haha.

Jadilah kami kembali berputar-putar dan akhirnya setelah perjuangan panjang sampailah di Dinas Pariwisata kab Malang di daerah Singosari. Di sana kami ketemu sama Bu Dini, Pak Saleh, dan Pak Nono. Masing-masing memberikan kami banyak informasi tentang calon lokasi KKN kami. dari mereka kami tahu bahwa saat ini kecamatan Poncokusumo sedang benar-benar digiatkan oleh Pemkab Malang utk menjadi tujuan wisata alternatif selain Batu (yg konon sekarang udah berdiri sendiri dan nggak tergabung dengan kab Malang). FYI, poncokusumo adalah kecamatan penghasil apel terbesar di malang yang menyupply 80% apel yang ada di Batu. Selain itu, poncokusumo ini adalah jalur alternative kalau mau naik ke Bromo atau Semeru. Dia punya banyak potensi agrowisata, wisata budaya (karena suku Tengger yang masih banyak tinggal di sana), dan juga banyak keindahan alam yang luar biasa.
Hari kedua kami ketemu dengan orang dari ILO (International labor Organization) yang sudah janjian dengan kami sejak dari Jogja. Namanya Pak Irfan, orang yang membawahi program ILO utk mengurangi pengangguran bagi kaum muda di Malang. Kebetulan, ILO mengambil dua wilayah sebagai target program ini, dan wilayah tersebut adalah Nongkojajar dan Poncokusumo.
Pak Irfan mengantar kami ke wilayah tersebut naik mobilnya. Dalam perjalanan, Pak Irfan banyak cerita tentang program-program yang sudah dijalankan kemarin dan kemungkinan kami bisa mensinergikan program KKN kami dengan apa yg sudah dirintis oleh ILO. ILO, didukung oleh Pemkab Malang, kemarin sudah mengadakan berbagai macam pelatihan, membuat Festival Seni dan Bidaya Poncokusumo, membangun Information Tourist Center, dan juga membangun Rest Area di kawasan Poncokusumo.

Kami pergi ke Ngadas, desa yang konon merupakan desa tertinggi di Jawa Timur, dan disebut oleh Pak Desta dari Puspar sebagai Desa di Atas Awan. Untuk mencapai sana, kami harus berkendara melewati hutan sejauh +/- 12 km dari desa terdekat. Jalan menuju Ngadas harus melewati hutan (yg sangat oh waw, by the way, dan sangat mengingtkan kami akan keindahan Pandora) dan melewati jalan sempit yang kanan-kirinya adalah jurang.

Ketika sampai ke Ngadas, selain disambut hawa dingin, kami juga disambut dengan keramahan dari para penduduk Ngadas. Kami menginap di rumah Pak Carik dan disuguhi kentang rebus a la Ngadas yang enak bukan main, kentangnya manis dan ngga kayak kentang biasa. Kami ngobrol dengan Pak Carik soal keadaan desa sambil menghangatkan diri di depan tungku. Besok paginya kami main ke tempat pak Kades dan jalan-jalan melihat keadaan seputar desa.

Setelah berputar-putar Ngadas, dalam perjalanan turun ke Malang kami mampir ke desa Gubugklakah, desa yang ada persis di bawah Ngadas. Di sana kami bertemu Pak Kades yang tampak senang sekali kalau tempatnya mau dipakai buat KKN hehehe.

Setelah turun ke Malang, kami sudah dibantu pak Irfan membuat janji pertemuan dengan Pak Neh, kepala Badan perencanaan dan pembangunan daerah (BAPPEDA) malang. Kami ngobrol dengan Pak Neh di ruang meeting Bappeda, dan di sana Pak Neh memberi kami gambaran tentang lokasi yang sudah kami survey, mendengarkan hasil laporan survet dan rencana kasar kami, lalu memberi arahan supaya apa yang kami lakukan bisa selaras dengan grand design dari Pemkab Malang.
Jadi pada intinya, kegiatan survey kami selama beberapa hari kemarin Alhamdulillah diberi banyak kelancaran. Banyak bantuan yang tidak kami sangka-sangka sebelumnya tapi datang tanpa diduga-duga. Kami banyak ketemu dengan orang-orang baik yang membantu kami mempermulus jalan kami menuju keberhasilan KKN nantinya, mulai dari buleknya Ticex, ibu-ibu di dinas kota Malang, Pak Nono yang ketemunya ngga sengaja waktu solat, Pak Irfan, Pak Arif – drivernya pak Irfan, dan banyak lagi. Walaupun dalam perjalanan pulang kami sempat mengalami musibah, tapi secara keseluruhan the survey went great.

Semoga menjadi awal untuk kegiatan KKN yang sukses dan membawa banyak kemanfaatan hehehe.

Selasa, 05 Januari 2010

Terancam

terancam di sini tentu bukan sayur terancam yang enak dan menyegarkan.
tapi kkn kami terancam mendapat gangguan.

konon ada gosip kalau LPPM punya kebijakan baru: ngga ada kkn tematik.
cuman boleh ada 3 inisiator, lainnya akan di assign oleh LPPM.
what?
saya ga tau itu masi kabar burung ato engga
banyak yg bilang itu uda bukan lagi kabar burung tapi kenyataan
tapi mungkin harapan masih ada (halah)
tapi ya semoga saja kkn eksotis masi bisa berjalan
sedih juga kalau ngga bisa kkn bareng mereka-mereka, orang-orang hebat yg udah saya anggep seperti rekan sekelompok

cheers
farrah

Kamis, 31 Desember 2009

kenalan dulu

Hai, first entry di blog KKN Ceria. Mungkin perkenalan dulu, ya!

Kami adalah tim KKN yang sedang sangat bresemangat untuk mengabadikan perjuangan kami di KKN lewat media blog. Biar kesannya kami mahasiswa hi-tech yang gaul. Haha, enggak ding. Biar memori KKN ini abadi hingga anak cucu nanti.

KKN kami akan dilaksanakan bulan Juli-Agustus depan, waktu libur semester genap, seperti biasa. Tempatnya? Wah itu dia masih misteri dunia. Awalnya kami mau ke Karimun Jawa, tapi berhubung sudah ada yang mau ke sana juga, kami ngalah aja dan mencoba cari alternatif lain. Kriteria tempat yang kami inginkan, yang pertama, nggak di Jogja. Ahaha, kebanyakan dari kami adalah anak Jogja yang uda bosen muter-muter Jogja melulu dan sedang kesambet hawa bocah petualang. Yang kedua, kami kepingin tempat yang bisa buat refreshing juga, karena kami pingin KKN kami dilakukan dengan suka cita dan penuh semangat, jadi bisa membawa banyak kemanfaatan lewat program-program kami nantinya. Yang ketiga, ya lokasinya harus berpotensi untuk dikembangkan, kriteria standar.

Opsi yang kami pertimbangkan sekarang ada beberapa. Masing-masing ada plus minusnya, di tiga opsi pertama, kami sudah punya link dan koneksi, jadi mungkin jalannya bisa agak mulus. Ini lah opsinya:
1. Kalianda (Lampung Selatan)















2. Pacitan














3. Tengger














4. Pulau Kangean (Timur Madura)












Sekarang tim kami sudah ada 15 orang.

Ada Rahmadi, anak manajemen yang rumahnya di Jl. Godean. Giwang, anak manajemen yang pinter nembang Jawa. Rio, anak manajemen yang putra daerah Lampung. Angga, anak manajemen yang biasa dipanggil Doting. Echi, anak manajemen yang suka makan mendoan. Ticex, anak manajemen yang jualan tas untuk menyambung hidup (haha). Teta, anak manajemen asal Cirebon. Edwin, anak elins yang berkacamata. Syamsu, anak elins yang kemarin jadi MC acara Raditya Dika. Jihad, anak elins yang mirip Duta SO7. Radit, anak Geofisika yang tadinya saya kira namanya Bernard. Dua anak Geofis lain yang temannya Radit. Dan terakhir saya, Farrah, anak manajemen yang nulis blog.

Ada juga anak KG, teknik mesin, dan Farmasi yang udah gabung sama kita, tapi mungkin belum official jadi belum ditulis.

Jadi, ada yang tertarik bergabung bersama kami, para tim KKN eksotis? Feel free to contact us!